I Hope, I Help You Find What You Want ^_^

I Hope, I Help You Find What You Want , if you need help, just ask me ^_^

Friday, June 10, 2016

Strategi Pemasaran "LIFEBUOY"


A.   Sejarah Lifebuoy
Lifebuoy diluncurkan pertamakali oleh William Hesketh Lever pada tahun 1894 di Inggris sebagai sabun disinfektan.Unilever kemudian berkembang di kawasan industry Bolton,Lancashire, yang merupakan tipikal kota di Inggris di era revolusi industri, dimana ribuan penduduk yang tinggal di kawasan kumuh tersebut terserang wabah penyakit.

Wabah tifus, disentri dan penyakit kuning berjangkit dimana-mana dan angka kematian bayi sangat tinggi.
"Kebersihan adalah sebagian dari Iman" adalah tema yang diangkat oleh kaum reformis, dimana mereka menuntut adanya edukasi tentang kebersihan dan peningkatan taraf hidup bagi orang miskin dan kaum pekerja. Mereka juga menginginkan pendekatan tentang cara mencegah wabah penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak higienis.
Unilever berusaha untuk terus mencari formula sabun yang tepat untuk membasmi kuman penyakit dengan biaya yang terjangkau oleh semua orang. Akhirnya Lever menemukan formula Asam Karbolik, dimana penemuan tersebut merupakan suatu terobosan ilmiah di masa itu.

B.   Promosi Lifebuoy
1.      Personal Selling
Personal selling adalah komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan fitur dari suatu brand untuk kepentingan pembeli.dalam personal selling, dilibatkan komunikasi yang sifatna tatap muka dan kegiatannya pada sekarang ini terfokus pada pemecahan masalah dan penciptaan nilai bagi customer (lebih dikenal sebagai partnership). Dimensi partnership ini adalah seorang sales person yang harus memahami cutstomernya dengan baik. Personal selling sendiri merupakan bagian dari direct marketin, namun perbedaan dasarnya adalah dalam personal selling, perusahaan yang dijembatani sales person berinteraksi secara tatap muka denga customer.
Personal selling yang dilakukan oleh Lifebuoy salah satunya adalah demonstrasi “glowgerm”, hal ini menjawab kesalahan bahwa “terlihat bersih” berarti secara hygiene memang bersih. Ketika tangan berada di bawah sinar ultra violet, bubuk glowgerm bersinar pada kotoran yang tertinggal ketika tangan hanya dicuci dengan air, hal tersebut menyediakan memori emosi yang kuat bahwa tangan dengan sabun memberikan perlindungan lebih besar dalam melawan kuman daripada hanya mencuci tangan dengan air. Dengan demonstrasi tersebut secara tidak langsung memberikan edukasi kepada konsumen bahwa “Sabun Lifebuoy” merupakan sabun yang efektif dalam membasmi kuman serta secara langsung dapat memberikan informasi kepadakonsumen tentang fitur yang diberikan oleh sabun lifebuoy

2.    Periklanan
Periklanan sering kali menjadi perhatian penting karena selain posisinya yang strategis dapat menjangkau konsumen secara luas juga memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Salah satu program promosi simpatik yang bukan sekedar jualan, melainkan turut berperan membantu mengatasi masalah sosial di negeri kita adalah “Lifebuoy Berbagi Sehat” (LBS). LBS merupakan contoh penerapan konsep pemasaran berdimensi social (cause-related marketing), yakni program pemasaran yang diarahkan untuk memecahkan salah satu masalah di masyarakat kebersihan atau kesehatan.
Fokus bidang ini sangat cocok untuk  positioning Lifebuoy sebagai sabunkesehatan untuk keluarga. Program-program yang sudah dilakukan Lifebuoy antara lain Berbagi Sehat yang sudah dimulai sejak tahun 2004, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat dalam kegiatan sehari-hari melalui cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar dibawah air mengalir selama minimal 20 detik. Dalam kurun wakru 2004-2007, Program Lifebuoy
Berbagi Sehat telah berhasil menjangkau lebih dari 1 juta penerima manfaatlangsung di beberapa wilayah di Indonesia. Program Lifebuoy Berbagi Sehat sebenarnya bukan hanya kampanye produk, melainkan membawa nama baik Unilever. Iklan Lifebuoy Berbagi Sehat merupakan sebuah edukasi yang terintegrasi mulai dari iklan anak kerja bakti, kampanye cuci tangan dengan sabun hingga Lifebuoy Health Camp.

3.      Public relation
Promosi peduli tampaknya merupakan menjadi pola baru. Produsen bukan saja berusahamenggaet pembeli, tapi sekaligus menanamkan citra dirinya sebagai perusahaan yang peduli terhadap problema di tengah-tengah masyarakat. Jadi promosi itu menjadi sarana kehumasan (public relations/ PR) yang ampuh untuk merebut simpati di hati publik. Salah satu program promosi simpatik yang bukan sekadar jualan, tapi turut berperan membantu mengatasi masalah sosial di negeri kita adalah Lifebuoy Berbagi Sehat (LBS). Pesan-pesan edukasinya memangmasih terkait dengan manfaat produk untuk menjaga kebersihan, namun gerakan moral dan aksi nyata yang digulirkan berdampak positif untuk kesehatan masyarakat luas.
LBS sebagai program untuk berbagi citra dan memperlihatkan kepedulian social perusahaan. Lifebuoy menyisihkan Rp 10,- dari setiap penjualan sabun untuk pengadaan sarana mandi, cuci tangan dan kskus (MCK) dan air bersih. LBS merupakan contoh penerapan konsep pemasaran berdimensi social (Cause related marketing), yakni program pemasaran yang diarahkan untuk memecahkan salah satu masalah di masyarakat yakni kebersihan atau kesehatan. Fokus bidang ini sangat sesuai dengan  positioning Lifebuoy sebagai sabun kesehatan untuk keluarga. Kebiasaan dan disiplin diri untuk hidup bersih yang tampak sederhana itu sebenarnya sangat mendasar, karena kebersihan adalah pangkal kesehatan dan berdampak pada sikap dan perilaku keseharian menjadi lebih baik. Bahkan bila kampanye hidup bersih ini dimaknai secara spiritual, berarti bersih dari dalam hati alias bersih batin, bukan hanya bersih lahir.  Bila ditelusuri lebih jauh, program LBS itu berbasis misi produk Lifebuoy yakni “untuk berperan langsung meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia, khususnya kesehatan,”

4.      Direct Marketing
Direct Marketing adalah sebuah system pemasaran dimana pada system ini perusahaan berkomunikasi langsung denga target konsumennya untuk memperoleh respon atau transaksi. Respon ini dapat berupa penyelidikan, pembelian atau bahkan pemilihan. Direct marketing yang dilakukan oleh Lifebuoy adalah dengan melakukan program In Safe Hands, yang bertujuan untuk bekerjasama dengan perusahaan swasta dan pemerintah dalam membangun program edukasi cuci tangan untuk masnyarakat. Hal lain yang dilakukan oleh Lifebuoy adalah dengan melakukan sosialisasi secara langsung kepada konsumen tentang betapa pentingnya cuci tangan menggunakan lifebuoy dengan menggunakan kampanye kesehatan seperti “Say No To Swine Flu” yaitu kampanye kesehatan yang langsung berinteraksi dengan para konsumennya.
    
5.    Promosi Penjualan
Salah satu ajang promosi Lifebuoy yang diberi tajuk “Sang Jawara Gak Takut Jerawat” yang digelar oleh  Lifebuoy Clear Skin pada periode November 2005 - Januari 2006. Acara ini digelar dengan tujuan untuk memberikan rasa percaya diri bagi kaula muda yang memiliki potensi namun merasa rendah diri atau kurang percaya diri dikarenakan jerawat. Pada ajang ini,  Lifebuoysecara tidak langsung melakukan aktivitas promosi terhadap produknya agar lebih dikenal di kalangan remaja yang pada umumnya tidak akan luput dari masalah kulit, yaitu jerawat. 
Lifebuoy mencoba meyakinkan bahwa produknya tidak hanya berfungsi sebagai sabun mandi biasa, tetapi juga memiliki kelebihan lain yaitu untuk mencegah timbulnya jerawat. Strategi ini digunakan Lifebuoy dalam upaya untuk meraup pangsa pasar yang lebih luas, yaitu remaja. Contoh lainnya adalah Brand sabun Lifebuoy kami memimpin kampanya mencuci tangan. Dalam penjualan di 35 negara sekitar Asia dan Afrika, visi Lifebuoy mengubah perilaku kebersihan dari satu miliar masyarakat hingga tahun 2015 melalui promosi aktif mencuci tangan dengan sabun. Hal tersebut diatas menunjukan bahwa sabun mandi Lifebuoy telah berusaha untuk menarik minat konsumen dalam menggunakan sabun mandi merek tersebut, dengan mengundang konsumen untuk terjun langsung dalam suatu acara yang digelar Lifebuoy. Strategi ini cukup efekktif sehingga pemasaran dilakukan dengan metode promosi yaitu Word of Mouth atau promosi dari mulut ke mulut

C.   Segmenting
Segmentasi produk sabun mandi ini mencakup seluruh wilayah di Indonesia dan memiliki segmen pasar kalangan keluarga yang menginginkan sabun mandi antiseptik untuk melindungi seluruh anggota keluarga dari kuman. Segmentasinya terutama fokus ke kalangan anak- anak yang sangat aktif beraktivitas saat bermain,  sehingga membuat para orang tua khawatir akan kebersihan dan kesehatannya. Melalui promosi “Cuci Tangan Pakai Sabun” yang cukup meluas, produk ini berhasil menarik perhatian kalangan orang tua untuk memberikan ajaran kepada anak- anaknya untuk rajin mencuci tangan dengan sabun.

D.   Targetting
Lifebuoy menggunakan strategi selective spesiallization dalam targeting segment pasar, yaitu perusahaan menawarkan produk yang berbeda-beda untuk setiap segmen pasar. Hal ini terbuktikan dengan sangat bervariasinya produk-produk yang dikeluarkan oleh Lifebuoy. Produk- produk tersebut mencakup sabun mandi dalam bentuk batang yang ekonomis hingga sabun mandi dalam bentuk cair yang lebih eksklusif, sabun pembersih wajah anti jerawat yang ditujukan untuk kalangan remaja, dan sebagainya.

E.   Positioning
Lifebuoy menempatkan produknya pada persepsi konsumen dengan memanfaatkan atribut atau manfaat yang ada pada produk. Dengan melakukan promosi yang mengajak konsumen untuk hidup bersih dan sehat mampu menciptakan citra baik terhadap perusahaan dan produk. Cara ini cukup efektif karena persepsi positif konsumen terhadap produk akan membuat perusahaan berada dalam posisi yang kompetitif.
Selain itu, sabun Lifebuoy berada di kisaran harga yang rendah jika dibandingkan dengan sebagian besar sabun antiseptik lainnya. Namun, banyak orang memilih sabun Lifebuoy bukan hanya karena harganya yg relatif terjangkau tetap juga karena keunggulan sabun tersebut untuk membantu menjaga kesehatan masyarakat pada umumnya. Dari sini terlihat bahwa untuk menjaga kesehatan yg merupakan bagian penting dalam kehidupan tidaklah harus mahal, salah satunya yaitu menggunakan sabun Lifebuoy. Hal ini semakin menguatkan posisi produk Lifebuoy dalam kompetisi dengan perusahaan lain.


No comments:

Post a Comment