1. Teori Manajemen Klasik
Ilmu manajemen muncul
setelah negara-negara Eropa Barat dan Amerika dilanda revolusi industri, yang
terjadi sekitar awal abad ke-20 yaitu mulai ditinggalkannya prinsip-prinsip
lama yang sudah tidak efektif dan efisien lagi. Ada dua tokoh yang mengawali munculnya
manajemen, yaitu :
Robert Owen adalah orang
yang menentang praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan
standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat
menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan terhadap kondisi kerja ini.
Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen
yang tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik,
rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan,
menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual
keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki
lingkungan hidup tempat karyawan tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan
membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik.
• Henry Fayol (1841
-1925)
Pada tahun 1916, dengan
sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik
dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang
kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih
utuh dalam bentuk cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer
tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan
metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya
tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih
merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip
pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan
operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :
1.
Teknis (produksi),
berusaha menghasilkan dan membuat barang-barang produksi.
2.
Dagang (Beli, Jual,
Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual hasil
produksi.
3.
Keuangan (pencarian dan
penggunaan optimum atas modal), berusaha mendapatkan dan menggunakan modal.
4.
Keamanan (perlindungan
harga milik dan manusia), berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan
perusahaan.
5.
Akuntansi, dengan adanya
pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai
data statistik.
6.
Manajerial, yang terdiri
dari terdiri
dari 5 fungsi :
o
Perencanaan (planning)
berupa penentuan langkah-langkah yang memungkinkan organisasi mencapai
tujuan-tujuannya..
o
Pengorganisasian dan
(organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia guna
melaksanakan rencana.
o
Memerintah (Commanding)
dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan
mereka
o
Pengkoordinasian (Coordinating)
dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara
harmonis dalam mencapai tujuannya.
o
Pengendalian
(Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana
itu sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.
Manajemen Klasik :
1. Pengembangan manajemen
di lakukan oleh teoritis.
2. Investasi terbesar
adalah karyawan
3. Tenaga kerja di beri
pelatihan keterampilan sesuai operasi pabrik.
4. Karyawan bertanggung
jawab atas pekerjaan tertentu yang berulang.
5. Adanya skema pembagian
keuntungan.
2. Teori Prilaku
Tiga dekade, dimulai pada
permulaan tahun 1950-an, penelitian mengenai perilaku pemimpin telah didominasi
oleh suatu fokus pada sejumlah kecil aspek dari perilaku. Kebanyakan studi
mengenai perilaku kepemimpinan selama periode tersebut menggunakan kuesioner
untuk mengukur perilaku yang berorientasi pada tugas dan yang berorientasi pada
hubungan. Beberapa studi telah dilakukan untuk melihat bagaimana perilaku
tersebut dihubungkan dengan kriteria tentang efektivitas kepemimpinan seperti
kepuasan dan kinerja bawahan. Peneliti-peneliti lainnya menggunakan eksperimen
laboratorium atau lapangan untuk menyelidiki bagaimana perilaku pemimpin
mempengaruhi kepuasan dan kinerja bawahan. Jika kita cermati, satu-satunya
penemuan yang konsisten dan agak kuat dari teori perilaku ini adalah bahwa para
pemimpin yang penuh perhatian mempunyai lebih banyak bawahan yang puas.
3. Teori Kuantitatif
(Riset Operasi dan Ilmu Manajemen)
Pendekatan kuantitatif
adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif—seperti statistik, model
optimasi, model informasi, atau simulasi komputer—untuk membantu manajemen
dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para
manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya analisis
jalur kritis (Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan
kerja yang lebih efesien; model kuantitas pesanan ekonomi (Economic Order
Quantity Model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum dan
lain-lain.
Pengembangan kuantitatif
muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah
militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik
matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan
militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira
militer yang dijuluki “Whiz Kids”. Para perwira yang bergabung dengan Ford
Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan
model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford. Ditandai
dengan perkembangan tim-tim riset Operasi dalam pemecahan masalah-masalah
industri, sejalan dengan perkembangan dunia teknologi, prosedur-prosedur riset
operasional kemudian diformulasikan dan disebut dengan aliran Management
Science.
Langkah-langkah
pendekatan Management Science adalah sebagai berikut :
1. Perumusan maslah
2. Penyusunan suatu model
matematis
3. Mendekatkan
penyelesaian dari model
4. Pengujian model dan
hasil yang didapatkan dari model
5. Penetapan pengawasan
atas hasil-hasil
6. Pelaksanaan hasil
dalam kegiatan implementasi
4. Evolusi Teori
Manajemen
Para
manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan berbeda tentang
manajemen, yang berbeda adalah dalam penerapannya. Dimana setiap pandangan
hanya dapat diterapkan dalam berbagai masalah yang berbeda pula, sedangkan
untuk masalah-masalah yang sama belum tentu dapat diterapkan.
Ada tiga teori pemikiran
manajemen yaitu :
Teori Manajemen Klasik
Ada dua tokoh yang
mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1. Robert Owen ( 1971 – 1858 )
orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan
anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh
dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya
perbaikan terhadap kondisi kerja ini. Pada tahun-tahun awal revolusi industri,
ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat
rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi
anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan
pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan
harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan
tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan
hidup dan pabrik rnenjadi menarik.
2. Charles Babbage ( 1792 – 1871 )
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matemátika
dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen.
Perhatiannya diarahkan dalam hal pembagian kerja (Devision of Labour), yang
mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
• Waktu yang diperlukan
untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
• Banyaknya waktu yang
terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, dan
orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya sehingga akan
menghambat kemajuan dan keterampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi
dalam pekerjaannya.
• Kecakapan dan keahlian
seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam
tugasnya.
• Adanya perhatian pada
pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu
saja.
Teori Manajemen
Ilmiah.
Tokoh-tokoh dari teori
manajemen ilmiah antara lain :
1. Frederick Winslow Taylor
Dari hasil penelitian dan analisanya Taylor
mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu :
a. Menghilangkan sistem
coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur
kegiatan.
b. Memilih pekerjaan terbaik
untuk setiap tugas tertentu selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan
kepada pekerja.
c. Setiap petugas harus
menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan didalam menjalankan tugasnya.
d. Harus dijalin kerja sama
yang baik antara pimpinan dan pekerja.
2. Frank Bunker Gilbreth dan Lilian Gilbreth ( 1868 –
1924 dan 1878 – 1917 ).
Hendry Laurance Gantt ( 1861 – 1919 )
Hendry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri
sendiri sebagai seorang konsultan. Adapun gagasan yang dicetuskannya adalah :
•
Kerjasama yang saling
menguntungkan antara manager dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama.
•
Mengadakan seleksi ilmiah
terhadap tenaga kerja.
•
Pembayar upah pegawai
dengan menggunakan sistem bonus.
•
Penggunaan instruksi
kerja yang terperinci.
3. Harrington Emerson ( 1853 – 1931 )
Teori Organisasi
Klasik
Tokoh-tokoh teori
organisasi klasik antara lain yaitu :
1. Hanry Fayol ( 1841 –
1925 )
Fayol selanjutnya membagi
enam kegiatan manajemen yaitu :
• teknik produksi dan
manufakturing produk,
• Komersial
• Keuangan
• Keamanan
• Akuntansi dan
• Manajeria.
Hendry Fayol juga
mengemukakan 14 prinsip manajemen yaitu :
• Devision of work
• Uathority and
Responsibility
• Dicipline
• Unity of Command
• Unity of Direction
• Subordination of
Individual Interst to Generale Interest
• Renumeration
• Centralization
• Scalar Chain ( garis
wewenang )
• Order
• Equty
• Stability of Tonure of
Personel
• Initiative
• Esprit the Corps
Teori Hubungan
Manusiawi ( Neo Klasik )
Aliran ini timbul karena
pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi dalam produksi dan
keselarasan kerja. Tokoh-tokoh aliran hubungan manusiawi antara lain :
1. Hugo Munsterberg ( 1863 – 1916 )
2. Elton Mayo ( 1880 – 1949 )
Teori Hubungan Modern
( Ilmu Pengetahuan ) Teori Perilaku
Dalam pengembangannya
dibagi menjadi dua, pertama aliran hubungan manusiawi ( perilaku organisasi )
dan kedua berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi.
Tokoh aliran perilaku
organisasi yaitu :
1. Douglas McGregor yang terkenal dengan teori X dan
teori Y.
2. Frederick Herzberg terkenal dengan teori motivasi
higenis atau teori dua factor.
3. Chris Argiris mengatakan bahwa organisasi sebagai
sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.
4. Edgar Schein dinamika kelompok dalam organisasi.
5. Abhraham Maslow mengemukakan tentang hirarki kebutuhan
tentang perilaku manusia dan dinamika proses.
6. Robert Blak dan Jane mounton mengemukakan lima gaya
kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial ( managerial grid ).
7. Rensislikert mengemukakan empat sistem manajemen dari
sistem 1.explotatif, otoritatif sampai sistem 4. partisiatif kelompok.
8. Fred Feidler menerapkan pendekatan contingency pada
studi kepemimpinan.
No comments:
Post a Comment