I Hope, I Help You Find What You Want ^_^

I Hope, I Help You Find What You Want , if you need help, just ask me ^_^

Friday, July 15, 2016

Konflik antara PT GarudaFood dengan PT Dua Kelinci

PT Garudafood adalah salah satu perusahaan yang memberikan banyak inovasi di sektor agribisnis dengan memperkenalkan berbagai produk kacang garing, dan juga menjadi market leader di pasaran dengan pangsa pasar sebesar 45 persen diikuti dengan PT Dua Kelinci sebesar 10 persen, sedangkan 45 persen lainnya diperebutkan oleh perusahaan lain seperti PT Orang Tua, PT Mitra SPU, FA Sariwangi dan Home Industry
Berdasarkan hasil suara konsumen yang dilakukan oleh Indorating.com dapat diketahui bahwa lebih banyak konsumen yang memilih kacang garing Dua Kelinci yaitu sebanyak 4,67% lebih besar bila dibandingkan dengan kacang garing Garuda yaitu sebesar 4,40%. Hal ini disebabkan karena pada saat itu Dua Kelinci melakukan promosi yang cukup gencar, seperti pemberian hadiah langsung pada setiap pembelian kacang garing Dua Kelinci ukuran 250 gr yang tertera pada kemasan produk tersebut. Selain persaingan dalam pangsa pasar, kedua perusahaan konflik juga sempat melakukan hubungan kontak konflik dalam perebutan merek.
Pada kasus sengketa merek antara Dua Kelinci dan Garuda Food yang terjadi pada bulan juni 2007. Kedua perusahaan makanan itu memperebutkan nama “Katom” sebagai merek produk kacang atom yang diproduksi kedua perusahaan itu. Garudafood yang merasa didahului Dua Kelinci untuk mendaftarkan merek itu ke Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual (Ditjen HaKI), menggugat Dua Kelinci di Pengadilan Niaga Semarang .
Garuda Food baru mendaftarkan merek “Katom” ke Ditjen HaKI pada 30 Maret 2004. Pada proses pemeriksaan ternyata ditemukan merek yang sama yang telah didaftarkan terlebih dahulu oleh Dua Kelinci pada tanggal 16 Maret 2004. Sertifikat pendaftaran merek KATOM yang dilakukan Dua Kelinci itu, dikeluarkan Dirjen HaKI pada 19 September 2005. Sebagai pemilik sekaligus pemakai pertama dari merek KATOM itu, maka keluarnya sertifikat pendaftaran merek atas nama Hadi Sutiono, jelas sangat merugikan bisnis Garudafood. Karena itulah Garudafood kemudian menggugat Hadi di Pengadilan Niaga Semarang. Dalam gugatannya disebutkan, bahwa Hadi telah mendaftarkan merek KATOM dengan iktikad tidak baik. Alasan dari gugatan itu karena Garudafood adalah pemilik dan pemakai pertama.
Namun demikian Perseteruan PT Garuda Food dan PT Dua Kelinci memperebutkan penggunaan merek Katom (kacang atom) akhirnya berakhir damai. Kedua raksasa panganan ringan itu sepakat menghentikan sengketa hukum dan menempuh penyelesaian di luar hukum.
Kuasa hukum PT Garuda Food Budi Herlambang menuturkan, akta perdamaian telah ditandatangani CEO Garuda Food Sudhamek dan Dirut PT Dua Kelinci Hadi Sutiyono. Keduanya didampingi Wakil Komisaris PT Sinar Mas Ghandi Sulistyanto dan Vina Santhaeto. Perdamaian kedua perusahaan asal Pati itu antara lain diprakarsai Dirut PT Sido Muncul Irwan Hidayat. 
Salah satu klausul akta perdamaian adalah merek Katom disepakati milik PT Dua Kelinci. Namun, Garuda Food tetap boleh menggunakan merk Katom maksimal selama tiga bulan usai penandatanganan akta perdamaianPT Garuda Food Putra Putri Jaya diberi kesempatan menghabiskan produk merek Katom (kacang atom) di pasar, setelah itu PT Dua Kelinci sebagai pemegang sah merek tersebut akan memproduksi dan memasarkan merek yang sama.
Dua perusahaan besar yang sama-sama mempunyai pabrik di Pati, Jawa Tengah, itu sebelumnya berebut merek tersebut selama bertahun-tahun. Bahkan, kasusnya dibawa hingga ke pengadilan dan Mahkamah Agung. Perdamaian di antara keduanya pun menjadi solusi akhir perebutan merek dagang tersebut.

General Manager Marketing PT Dua Kelinci Hawe Wijono mengatakan, pihaknya memberikan kesempatan kepada Garuda Food untuk menghabiskan produk Katom, kemudian Dua Kelinci akan memproduksi merek sama seusai Lebaran 2008 setelah Katom dari GarudaFood tidak ada di pasaran. Sebelumnya, GarudaFood membawa kasus Katom ke pengadilan karena telah memproduksi dan memperkenalkan merek tersebut kepada masyarakat. Secara hukum, pemegang merek itu telah dikuasai Dua Kelinci. Saat menggugat di Pengadilan Negeri Semarang, GarudaFood memenangi kasus tersebut. Namun, Dua Kelinci membawa kasasi ke MA dan berhasil memenanginya. Perseteruan terus berlanjut hingga terjadi kata sepakat.

Analisis Pemasaran Produk Oreo

 1.      Targeting
Dalam melakukan pemasaran kita juga harus menentukan target produk yang akan kita pasarkan. Dalam hal ini produk oreo memilih target pasar konsumen dengan latar belakang keluarga yang bahagia. Hal ini dilakukan agar setiap orang dari berbagai tingkat ekonomi dapat menikmati produk yang enak, serta berkualitas. dengan target pasar yang demikian, diharapkan produk Oreo dapat menjadi pilihan dari semua orang yang ingin menikmati biscuit yang berkualitas dengan harga yang sangat terjangkau.


2.      Analisa Positioning
Dalam pemasaran, positioning adalah cara yang dilakukan oleh marketer untuk membangun citra atau identitas di benak konsumen untuk produk, merek atau lembaga tertentu.Positioning adalah membangun persepsi relatif satu produk dibanding produk lain. Kemampuan untuk mengidentifikasi peluang positioning merupakan ujian yang berat bagi seorang marketer. Keberhasilan satu positioning biasanya berakar pada berapa lama produk tersebut mempunyai keunggulan bersaing. Beberapa hal mendasar dalam membangun strategi positioning satu produk antara lain : positioning pada fitur spesifikasi produk,positioning pada spesifikasi penggunaan produk, positioning pada frekuensi penggunaan produk, positioning pada alasan mengapa memilih produk tersebut dibanding pesaing,positioning melawan produk pesaing, positioning dengan melakukan pemisahan kelas produk, dan positioning dengan menggunakan simbol budaya/kultur. Tulisan ini akan membahas brand positioning sebuah brand biscuit yang sudah lama beroperasi. OREO.

PT kraft Food sebagai pemilik brand market produk Oreo melakukan strategi positioning produknya sebagai berikut.
a.   Oreo mengkomunikasikan kepada masyarakat bahwa produk yang di buatnya berdasarkan standar mutu yang sangat ketat, diolah dengan bahan pilihan sehingga biscuit oreo merupakan biscuit yang berkualitas dan menyehatkan bagi keluarga.
b.    Oreo senantiasa menjaga agar komunikasi pemasaran mereka tetap konsisten, hal ini dilakukan dengan cara melakukan iklan secara berkala di media massa.
c.       Brand oreo terus menjaga kepribadian produknya nya sebagai biscuit anak yang menyehatkan dan menyenangkan.


Produk yang berada dalam tahapan mature ini biasanya semakin rentan terhadap penurunan penjualan. Ketika tahap mature berakhir, suatu produk akan masuk ke tahap decline. Pada tahap decline, produk perusahaan mulai ditinggalkan konsumen karena mereka beralih ke produk lain sehingga jumlah penjualan dan keuntungan yang diperoleh produsen atau pedagang akan menurun drastis atau perlahan tapi pasti dan akhirnya mati.

Untuk mempertahankan eksistensi dan popularitasnya, Oreo tidak tinggal diam dan mulai melakukan strategi komunikasi pemasaran yang berbeda. Beberapa waktu yang lalu, Oreo pernah menggandeng Ferdy Hasan sebagai endorsernya yang mengemukakan bahwa Oreo merupakan produk yang terpercaya serta sesuai untuk keluarga dan anak-anak. Selain itu, Oreo mempertahankan tageline diputar, dijilat, dicelupin dalam setiap strategi pemasaran yang dilakukannya sehingga tertanam di benak konsumen bahwa cara seru memakan biskuit Oreo adalah menggunakan cara tersebut. Agar tetap terlihat menarik, Oreo pun sering mengadakan undian berhadiah pada waktu tertentu. Untuk mendekatkan diri dengan konsumen, pada ulang tahunnya yang ke-100 Oreo melaksanakan event Oreo Fun Carnival di Bandung dan Jakarta. Oreo pun aktif berpromosi di website, facebook, dan twitternya.


3.      Analisis iklan oreo dengan teori komunikasi “Source Characteristics”
a.      Source Attractivenes
Source dikatakan berhasil secara umum jika mencakup dua hal berikut, yaitu:
1)      Bersifat atraktif dan mampu memberikan persuasi kepada audiens untuk menyaksikan source tersebut atau bahkan menggunakan jasa dan membeli produk yang ditawarkan oleh source.
2)      Source berhasil mengidentifikasi audiens. Pengidentifikasiannya dapat berupa kegiatan yang dilakukan source di depan audiens, menghadirkan sesuatu yang dibutuhkan atau diinginkan oleh audiens lewat diri source itu sendiri.

Iklan oreo ini sangat atraktif dan berhasil memberikan persuasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal produk ini lagi. Ia menggunakan artis cilik yang imut dan telah memiliki kredibilitas (akan dibahas berikutnya) dalam iklan tersebut. Hal ini sesuai dengan segmen pasar yang dituju oleh Oreo yaitu anak-anak. Cara komunikasi yang terkesan imut dan menggemaskan tersebut juga benar-benar mengundang perhatian masyarakat.  

Selain itu,iklan ini juga berhasil mengidentifikasi audiensnya lewat seorang gadis kecil yang imut (dimana kebanyakan anak cenderung ingin menjadi seperti itu) yaitu dengan menggunakan advertising berupa Slice of Life. Advertising Slice of life yang dimaksud adalah iklan oreo ini berhasil menstimulasi masyarakat dalam situasi kehidupan sebenarnya (real life) dalam hal ini terkhusus anak-anak yang merupakan segmen khusus penjualan produk Oreo ini. Slice of slice advertising ini terlihat dalam gambar, dimana Afika yang sedang belajar di rumah (seperti kegiatan anak kecil pada umumnya), kemudian diajak bermain oleh temannya.

Bukti keatraktifan lain dari iklan oreo ini adalah banyaknya masyarakat yang sampai mampu mengulang dan menggunakan percakapan “Afika” ini dalam percakapannya sehari-hari. Bahkan lebih dalam lagi, banyak orang yang membuat dan mengabadikan iklan Oreo versi mereka sendiri. Mereka memerankan kembali iklan ini layaknya parodi dan kemudian membuat dokumentasi dan mengunggahnya ke berbagai situs internet, seperti youtube. Keatraktifan iklan ini bukan hanya berhasil mengiklankan produk oreonya saja, bahkan juga berhasil ‘menjual’ sosok Afika itu sendiri.


b.      Source Credibility
Source dinyatakan memiliki kredibilitas jika ia mampu membuat audiens merasa nyaman, nyaman baik secara fisik ataupun nyaman dalam mendengarkan source tersebut memberikan persuasi, menampilkan keahliannya, atau bahkan nyaman dalam menerima opini objektif yang disampaikan oleh source tersebut. Kredibilitas ini dapat berupa Institusional trustCharacter-based trust, dan Process-based trust. Hal lain yang mempengaruhi kredibilitas adalah trust dan expertise.

Dalam iklan oreo ini, source yang digunakan merupakan source yang telah memiliki kredibilitas berdasarkan kualifikasi yang telah diberikan oleh institusi tertentu, kredibilitas ini kerap disebut sebagai Institusional TrustAfika yang diperankan oleh gadis yang bernama lengkap Amanina Afiqah Ibrahim ini merupakan Juara 1 Bebestar (Bebelac Star) 2011.

Selain itu Afika sebagi source dalam iklan ini juga memiliki source expertiseia adalah seorang gadis kecil yang mampu berkomunikasi dengan baik sesuai usianya sehingga akan menjadi sesuatu yang dapat menarik anak-anak untuk menyaksikannya, apa yang disampaikannya secara sederhana layaknya anak-anak juga akan tersampaikan secara jelas kepada audiensnya.

Namun beberapa hal baik yang telah disampaikan di atas belum dapat memastikan bahwa iklan tersebut tidak memiliki kelemahan . Bukan berarti jika suatu iklan telah menggunakan source yang memiliki kredibilitas dan mampu menyampaikan pesannya dengan baik, iklan tersebut dipastikan bebas dari adanya NoiseNoise bukan hanya diakibatkan oleh kurangnya kredibilitas atau ketidakjelasan informasi. Apa saja yang dapat menghambat proses transmisi dan penerimaan pesan dari source kepada audiens dapat dianggap sebagai suatu NoiseBerbagai bentuk noise yang dapat muncul dalam suatu iklan misalnya Spoiler Campaign, Brand Confusion, Vampire Creativity, Repetition, Decay, Wearout, Transformational, Selective attention

c.       Spoiler Campaign
Ada pesan atau informasi lain yang dibuat secara sengaja untuk menyaingi, membuat konflik, atau bahkan merendahkan pesan  terkait produk (dalam hal ini oreo) yang disampaikan oleh sourcenya.Ketenaran iklan Oreo dengan bintang Afika ini memang menjadi perhatian bagi banyak pihak. Namun, ada beberapa pihak yang malah mengubah pesan ini sesuai keinginan mereka sendiri (memplesetkan) dengan berbagai motivasi dimana kebanyakan menjadikannya lelucon konyol. Di internet ada banyak sekali komik Percakapan iklan oreo yang dikaitkan dengan tokoh-tokoh lain misalnya : Presiden SBY.  Selain itu, juga ada spoiler campaign yang dibuat dalam berbagai acara televisi, biasanya talkshow comedy. Contohnya: Acara pas mantap dengan host Sule yang kerap kali memplesetkan pesan iklan oreo ini. Selain spoiler campaign di atas, juga ada banyak opera afika yang didownload oleh berbagai masyarakat ke youtube. Mereka mengulang kembali iklan ini dengan mengganti pemerannya (mereka sendiri) dan kerap mengganti pesan itu sendiri. Bahkan, dalam beberapa situs internet saya menemukan banyak orang yang mencari ringtone sms pada Handphone dengan percakapan Afika, dan masih ada banyak sekali spoiler campaign iklan oreo ini baik di internet, social media, dan sebagainya.

d.      Brand Confusion
Adanya brand lain yang mempunyai nama brand hampir sama serta produk yang dijual pun menyerupai sekali bahkan nyaris sama.  Misalnya : produk Ori, dan Rod yang dijual di pasaran dengan produk biskuit yang bentuknya sama dan harga yang lebih murah, bahkan kemasannya pun menyerupai dari segi warna dan bentuk.
  

e.       Vampire Creativity
Vampire creativity ini terjadi ketika pesannya terlalu original, terlalu kreatif, terlalu menarik, bahkan sampai audiens lupa akan Brand messagenya  sendiri. Hal ini bisa saja terjadi dalam iklan oreo, mengingat iklannya yang sangat “entertaining”, audiens bisa saja dibuat lupa dengan pesan utama iklan ini yaitu menawarkan produk oreo. Justru, dalam iklan ini penonton lebih memperhatikan bintangnya (Afika) dan cara penyampaiannya dalam percakapan iklan tersebut (keimutannya). Bahkan berbagai percakapan masyarakat seputar hal ini, baik di social media, acara tv, malahan dalam blog pribadi orang lebih banyak membicarakan tentang afika daripada produk oreo itu sendiri. Berikut suatu bukti nyata yang saya kutip dari artikel kompasiana berupa grafis pembicaraan di Twitter yang menjelaskan bahwa kata Afika lebih sering dibicarakan daripada Produk Oreo itu sendiri.


f.       Repetition, the Decay, and Wearout
Iklan oreo ini setelah penayangan sejak pertama ditayangkan di berbagai media TV tampak muncul berkali-kali dalam setiap channel. Setelah beberapa minggu, iklan ini kerap ditayangkan potongannya saja lalu diulang sampai tiga kali (tanpa selingan iklan lain). Pengulangan ini bertujuan untuk menegaskan kembali produk oreo ke dalam ingatan (memori) audiensnya. Namun pengulangan juga memiliki kekurangan, Iklan yang disampaikan berulang, menurut para ahli bisa membuat para audiens menjadi bosan terhadap iklan tersebut (Fill menyatakanya sekitar 6 minggu). Kejenuhan terhadap suatu pesan seiring waktu diistilahkan dengan DecayAda pihak lain yang menyebutnya dengan Wearout/Boredomyaitu Konsumen jenuh dan iritasi terhadap sebuah komunikasi yang berulang. Meskipun begitu, sejak akhir 2011 iklan ini mulai dibuat, audiens masih heboh membicarakan iklan ini karena kekreatifan iklan tersebut, serta “plesetan” yang dibentuk oleh masyarakat sendiri membuat mereka tetap disegarkan oleh iklan tersebut.

  
g.      Selective Attention
Kebosanan terhadap suatu iklan (Wearout) bisa membawa audiens dalam tahapan ini, dimana mereka cenderung memilih informasi tertentu saja dalam iklan ini yang ingin mereka dengar. Namun, masalahnya adalah masyarakat lebih memilih memberikan perhatiannya terhadap Afika dan bukan pada produk oreo itu sendiri.

Sunday, July 10, 2016

Perubahan pada PT. Kereta Api Indonesia ( PERSERO )


Proses Perubahan di PT. Kereta Api Indonesia ( PERSERO )
Pada tahun 2000 perusahaan sudah berbentuk PT Persero, tetapi perusahaan tidak pernah untung akibat pengelolaan perusahaan yang kurang tertata dengan baik, mengingat PT memiliki tujuan untuk mendapatkan profit tetapi pada waktu itu tetap merugi. Setelah dilakukannya pergantian Direksi pada tahun 2009 memicu terjadinya berbagai perubahan. Selain itu, peran pemerintah sangatlah penting, karena PT KAI merupakan perusahaan milik Negara, sehingga pemerintah sebagai regulator atau yang mengatur perusahaan PT KAI, sedangkan PT KAI yang menjalankan perusahaan tersebut.
Ada beberapa perubahan-perubahan yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia ( PERSERO ) yaitu diantaranya adalah sebagai berikut :
1.     Perubahan dalam Struktur Organisasi
Perubahan struktur organisasi di PT KAI terlihat dari bentuk struktur organisasi yang konvensional menjadi lebih modern, atau dari yang tidak banyak pembagian-pembagian menjadi lebih banyak pembagian, bisa dikatakan bentuk struktur organisasinya banyak.
2.     Perubahan Infrastruktur
Perubahan infrastruktur ditunjukan untuk menunjang kenyamanan penumpang, mengingat sebelumnya infrastruktur tidak terawatt dengan baik sehingga kondisinya kumuh dan tidak layak pakai, perubahan ini meliputi perbaikan wc di stasiun kereta api, tempat atau ruang kereta api, perbaikan stasiun kereta api.
3.     Perubahan pelayanan dan kenyamanan penumpang
Melihat sebelum dilakukannya perubahan, pelayanan dan kenyamanan penumpang terbilang masih kurang, hal ini terlihat dari masih kurang tertatanya dalam proses pelayanan dan kenyamanan penumpang,
4.     Perubahan Budaya Organisasi
Perubahan ini seperti perilaku karyawan perusahaan PT. Kereta Api Indonesia harus bersikap disiplin. Karyawan dituntut berpola pikir sebagai seorang pengusaha, sehingga dengan pola pikir tersebut konsumen merupakan prioritas layanan utama perusahaan.
5.     Perubahan dari Segi Bisnis atau Usaha Perusahaan
Seiring bertambah banyaknya persaingan didunia bisnis terutama jasa transportasi, perusahaan PT. Kereta Api Indonesia ( PERSERO ) mulai mengembangkan usahanya dengan mendirikan barbagai cabang perusahaan serta bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan tersebut diantaranya sebagai berikut :
·         Reska Multi Usaha
·         PT KAI Commuter Jabodetabek
·         PT KA Pariwisata
·         PT Railink
·          PT Kereta Api Logistik ( KALOG )


Dampak Perubahan Bagi PT Kereta Api Indonesia ( PERSERO ) 
Perubahan sangatlah penting bagi PT Kereta Api Indonesia. Karena, perubahan itu menyangkut finansial, menyangkut pengelolaan perusahaan, struktur organisasi, termasuk perubahan perilaku serta budaya seluruh karyawan, karena pada dasarnya PT Kereta Api Indonesia ini merupakan perusahaan milik Negara, sehingga pola pikir karyawan masih berpikir birokrat karena karyawan menganggap dirinya sebagai pegawai pemerintah, tetapi setelah dilakukannya perubahan ini, karyawan sudah tidak berpikir birokrat lagi tetapi mulai berpikir sebagai seorang pengusaha, yang artinya ketika karyawan masih berpikir birokrat, karyawan atau pegawai meminta dirinya untuk dilayani atau kurang memperhatikan terhadap konsumen, berbeda ketika karyawan sudah berpola pikir sebagai seorang pengusaha, mereka menerapkan sistim jemput bola, yang artinya konsumen merupakan prioritas layanan utama perusahaan. Sehingga ketika terjadi kekeliruan dalam pelayanan perusahaan, misalnya pelayanan pegawai kurang baik, layanan infrastruktur kurang memadai, maka pegawai akan dikenakan sanksi oleh perusahaan, berbeda dengan sebelumnya, sanksi tersebut tidak berlaku dan mengabaikan keluhan-keluhan yang dirasakan konsumen akibat masih berpikir birokrat tersebut dan menganggap bahwa perusahaan tersebut merupakan milik pemerintah, sehingga semua keluhan yang dirasakan konsumen kembali lagi kepada pemerintah tanpa adanya tanggapan dari karyawan perusahaan. Dalam hal ini, pola pikir karyawan sebagai seorang pengusaha, merupakan modal dasar perusahaan untuk melakukan suatu perubahan yang baik.
Perubahan-perubahan yang dilakukan PT KAI memberikan dampak yang cukup baik, berikut merupakan beberpa bagian yang terkena dampak atau hasil dari perubahan yang selama ini dilakukan perusahaan PT KAI, diantaranya dari segi finansial perusahaan mengalami peningkatan pendapatan, pendapatan yang paling besar pada jasa transportasi terutama angkutan penumpang. Selain dari jasa transportasi yang merupakan bisnis utama PT KAI, perusahaan juga mendapatkan keuntungan dari cabang perusahaannya. Dapat kita lihat peningkatan laba dari tahun 2009 sebesar Rp 154,8 M, 2010 Rp 216 M, 2011 Rp 201 M, 2012 Rp 425 M dan 2013 Rp 560 M, ini menunjukan bahwa perubahan yang dilakukan PT KAI cukup berhasil.

  Perubahan Pada Budaya Organisasi 
Perubahan tersebut berdampak pada budaya organisasi, salah satunya karyawan harus bersikap disiplin. Karena, menurut perusahaan sikap disiplin sangatlah sulit diterapkan, sehingga dengan dilakukannya perubahan, karyawan dituntut untuk disiplin.
1.      Dari sisi pemerintah
2.      Perusahaan BUMN PT Kereta Api Indonesia ( PERSERO ), diatur oleh pemerintah dan RUPS ( Rapata Umum Pemegang Saham ), pada dasarnya perusahaan yang diatur oleh pemerintah memiliki klasifikasi
3.      Dari sisi kesejahteraan karyawan
4.      Perubahan yang dilakukan perusahaan PT KAI, tidak hanya memberikan dampak baik bagi perusahaan, tentunya hal ini juga berdampak terhadap kesejahteraan karyawan. Dalam hal ini kesejateraan karyawaan lebih baik dibandingkan sebelumnya, meskipun pada kenyataannya kesejahteraan karyawan itu bersifat relatif, tetapi setidaknya lebih baik dibandingkan sebelumnya.
5.      Kebijakan perusahaan
6.      Dengan ditetapkannya berbagai perubahan-perubahan, perusahaan menetapkan kebijakan kepada karyawan untuk menunjang tercapainya perubahan yang di harapkan perusahaan. Yaitu diantaranya :
·   Pegawai harus menguasai tugas poko dan fungsinya.
·   Harus kompetensi pada bidang nya masing-masing.
·   Disiplin.
·   Integritas, karna tanpa adanya integritas perusahaa sulit maju atau berkembang karena mementingkan kerja sendiri

Monday, July 4, 2016

PT Dua Kelinci Terobos Pasar Global

PT Dua Kelinci, produsen kacang olahan terkemuka di Indonesia terus berinovasi menembus  jaringan distribusi di luar negeri. Rencananya tahun 2012 ini, berniat menerobos pasar di Nigeria, Afrika. Saat ini, produk Dua Kelinci telah dieskpor ke berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Amerika, Belanda dan Saudi Arabia.
"Betul, kami tengah mempersiapkan pasar baru di Afrika. Ya, kemungkinan pada semester II 2012, Kacang Dua Kelinci bisa mulai melakukan distribusi ke negara Nigeria," ungkap Theo T. Gazali, Sales and Marketing Director PT Dua Kelinci saat melaunching "Dua Kelinci - Indonesia Mengoper Bola 2012", di Jakarta, pekan lalu.
Diakuinya, potensi peluang pasar di Afrika, khususnya Nigeria sangat besar. Apalagi, hingga kini belum banyak produk kacang olahan yang dipasarkan di negara itu. Dua Kelinci sudah melakukan penjajakan lebih mendalam, ternyata potensinya luar biasa.
Agar bisa masuk ke negara Nigeria, Dua Kelinci menjalani kerjasama pemasaran dengan sebuah distributor di negara itu. Sehingga Dua Kelinci akan memasok sesuai kebutuhan pasar yang ada, jelas Theo.
Jantung distribusi penjualan Dua Kelinci yang terbesar masih di dalam negeri dengan market share mencapai 90 persen, sisanya 10 persen di ekspor ke berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Amerika, Belanda dan Saudi Arabia.
"Target kami, lima tahun ke depan, grafik ekspor akan semakin ditingkatkan hingga bertambah 5 persen -10 persen. Strategi peningkatan ekspor itu dengan secara gencar memasarkan produk ke negara-negara lain," tambahnya. Semula Kacang Dua Kelinci bernama "Sari Gurih' dengan logo gambar dua kelinci, yang hadir  sejak tahun 1972 di Surabaya. Ternyata produk ini mengalami perkembangan luar biasa  sehingga menjadi industri di tahun 1985 dengan didirikannya PT Dua Kelinci di Pati Kudus.
Ditunjang dengan peralatan mesin produksi berteknologi modern serta tim riset dan pengembangan yang solid, menjadikan Dua Kelinci sebagai salah satu produsen kacang yang terkenal di Indonesia serta mancanegara. 
Kini PT Dua Kelinci telah mengembangkan sayapnya dan memproduksi beragam produk yang  mencapai lebih dari 80 varian,seperti kacang kulit,kacang bersalut tepung,kacang rendah  lemak juga memproduksi minuman dan jus cup. "Kami belum berencana menambah jumlah pabrik. Kami optimalkan dulu pabrik di Pati, yang kapasitas produksinya lebih dari cukup," tambah Deputi Direktur PT Dua Kelinci, Edwin Sutiono. 
Edwin menambahkan tahun ini perusahaan kacang olahan ini, akan fokus untuk mengoptimalisasi perusahaan. Tujuan besarnya adalah untuk melakukan transisi dari perusahaan keluarga menjadi perusahaan profesional di bawah slogan Challenge to Change. 
Ditegaskan, PT Dua Kelinci juga memiliki tanggung jawab sosial masyarakat melalui kegiatan sepakbola. Dua Kelinci juga punya program acara tahunan dengan mendatangkan pemain bola ternama agar mentrasfer ilmunya ke anak bangsa yang gemar sepakbola.
Agar lebih memperkenalkan produk Dua Kelinci kepada masyarat indonesia pada tahun 2011 digelar sebuah event akbar dengan Real Madrid bertajuk "Indonesia Menggiring Bola 2011" dengan mendatangkan pemain legendaris Real Madrid Luis Figo dengan total peserta 50.000 orang bersama sama menggiring bola. Tahun 2012, Dua Kelinci kembali menghadirkan pemain kelas dunia dari Real Madrid yakni Xabi Alonso, yang mengajak masyarakat pecinta sepakbola Indonesia langsung bertatap muka dengan Xabi. Dengan bertemakan "Indonesia Mengoper Bola 2012" digelar empat kota besar yakni Semarang, Surabaya, Bandung dan Jakarta. Neni S Soewond, Marketing Manager Dua Kelinci menjelaskan Dua Kelinci dalam strategi untuk mendekatkan produknya kepada masyarakat Indonesia sangat menyadari sepakbola menjadi bagian penting dari lifestyle masyarakat indonesia.
Kampanye yang diluncurkan Dua Kelinci,yakni Loves,Lives Real Soccer ditujukan untuk memfasilitasi kecintaan masyarakat indonesia yang menjadikan sepakbola berkelas sebagai bagian penting dalam hidup, sambungnya."Dua Kelinci mengajak masyarakat Indonesia untuk terus semangat, dengan meningkatkan spirit olahraga sepakbola agar dapat meningkatkan prestasi sepak bola di kancah internasional,"