I Hope, I Help You Find What You Want ^_^

I Hope, I Help You Find What You Want , if you need help, just ask me ^_^

Wednesday, June 21, 2017

Teori Random Walk

Model random walk mengemukakan persoalan, yaitu apakah harga-harga saham atau tingkat keuntungan yang lalu dapat membantu dalam meramalkan harga-harga saham atau tingkat keuntungan waktu yang akan datang. Model ini menegaskan dua hipotesis utama yaitu perubahab-perubahan harga adalah bebas antara satu jangka waktu dengan jangka waktu yang lain, dan perubahan harga mengikuti beberapa distribusi probabiliti tertentu.
Pada model ini asumsi pergerakan harga adalah random, oleh karena itu walaupun para investor memperoleh informasi dari orang dalam, ia masih tidak dapat meramal pergerakan harga saham yang akan datang dengan tepat. 
Model random walk mulai dibicarakan pada tahun 1960-an dan seterusnya bermacam-macam studi empirikal  dilakukan untuk membuktikannya. Teori ini menyatakan bahwa perubahan harga suatu saham atau keseluruhan pasar yang telah terjadi tidak dapat digunakan untuk memprediksi gerakan di masa akan datang. Penelitian yang dilakukan oleh Roberts (1959) menyatakan bahwa perubahan harga saham tidak tergantung satu sama lain dan mempunyai distribusi probabilitas yang sama (Mills, 1999). Dengan kata lain, teori ini menyatakan bahwa harga saham bergerak ke arah yang acak dan tidak dapat diperkirakan. Jadi tidak mungkin seorang investor dapat memperoleh return melebihi return pasar tanpa menanggung risiko lebih.
Hal ini juga memberikan arti bahwa selisih antara harga pada periode tertentu dengan harga pada periode yang lainnya bersifat acak. Selisih tersebut merupakan price return saham, yang dalam jangka waktu tertentu memenuhi persyaratan bahwa rata-ratanya adalah nol. Artinya volatilitas saham tidak akan mempunyai trend yang signifikan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Menurut Burton G Malkiel pada 1973 menyebutkan bahwa investor akan lebih untung jika membeli saham untuk jangka panjang dengan berinvestasi jangka panjang, investor terhindar dari risiko fluktuasi harga jangka pendek yang sulit dibaca. Melalui teori ini,pengajar Universitas Princeton itu menganjurkan agar investor tidak risau dengan naik turunnya harga saham dalam jangka pendek. Teori ini mengajarkan bahwa harga saham di masa lalu serta arah harga saham atau pasar secara keseluruhan tidak bisa dipakai sebagai alat untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa mendatang.
Hal ini dikarenakan, harga saham bergerak secara acak (random) dan tak bisa diprediksi.Peluangnya untuk naik sama dengan peluangnya untuk turun. Tapi, dalam jangka panjang, harga saham akan cenderung meningkat. Penganut Random Walk yakin bahwa investor tak mungkin menebak arah harga dengan tepat.Menurut Malkiel,membeli saham dan menyimpannya dalam jangka panjang adalah strategi paling tepat.