Model random walk mengemukakan persoalan, yaitu apakah harga-harga saham
atau tingkat keuntungan yang lalu dapat membantu dalam meramalkan harga-harga
saham atau tingkat keuntungan waktu yang akan datang. Model ini menegaskan dua
hipotesis utama yaitu perubahab-perubahan harga adalah bebas antara satu jangka
waktu dengan jangka waktu yang lain, dan perubahan harga mengikuti beberapa
distribusi probabiliti tertentu.
Pada model ini asumsi
pergerakan harga adalah random, oleh karena itu walaupun para investor
memperoleh informasi dari orang dalam, ia masih tidak dapat meramal pergerakan
harga saham yang akan datang dengan tepat.
Model random walk mulai dibicarakan pada tahun 1960-an dan seterusnya
bermacam-macam studi empirikal dilakukan untuk membuktikannya. Teori ini menyatakan bahwa perubahan harga suatu saham
atau keseluruhan pasar yang telah terjadi tidak dapat digunakan untuk
memprediksi gerakan di masa akan datang. Penelitian yang dilakukan oleh Roberts
(1959) menyatakan bahwa perubahan harga saham tidak tergantung satu sama lain
dan mempunyai distribusi probabilitas yang sama (Mills, 1999). Dengan kata lain, teori ini menyatakan
bahwa harga saham bergerak ke arah yang acak dan tidak dapat diperkirakan. Jadi
tidak mungkin seorang investor dapat memperoleh return melebihi return pasar
tanpa menanggung risiko lebih.
Hal ini
juga memberikan arti bahwa selisih antara harga pada periode tertentu dengan
harga pada periode yang lainnya bersifat acak. Selisih tersebut merupakan price
return saham, yang dalam jangka waktu tertentu memenuhi persyaratan bahwa
rata-ratanya adalah nol. Artinya volatilitas saham tidak akan mempunyai trend
yang signifikan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Menurut Burton G Malkiel
pada 1973 menyebutkan bahwa investor akan lebih untung jika membeli saham untuk
jangka panjang dengan berinvestasi jangka panjang,
investor terhindar dari risiko fluktuasi harga jangka pendek yang sulit dibaca.
Melalui teori ini,pengajar Universitas Princeton itu menganjurkan agar investor
tidak risau dengan naik turunnya harga saham dalam jangka pendek. Teori ini
mengajarkan bahwa harga saham di masa lalu serta arah harga saham atau pasar
secara keseluruhan tidak bisa dipakai sebagai alat untuk memprediksi pergerakan
harga saham di masa mendatang.
Hal ini dikarenakan,
harga saham bergerak secara acak (random) dan tak bisa diprediksi.Peluangnya
untuk naik sama dengan peluangnya untuk turun. Tapi, dalam jangka panjang,
harga saham akan cenderung meningkat. Penganut Random Walk yakin bahwa investor
tak mungkin menebak arah harga dengan tepat.Menurut Malkiel,membeli saham dan
menyimpannya dalam jangka panjang adalah strategi paling tepat.